Kamis, 26 Januari 2012

Jembatan Indiana Jones Di Tutup



Siswa SD di Sang Hiang, Lebak, Banten, mesti meniti jembatan rusak untuk bersekolah. Para siswa SD ini harus menyambung nyawa sekadar untuk meraih ilmu.  Media Inggris, Daily Mail, menuliskan sebuah artikel yang menggambarkan betapa beratnya perjalanan para pelajar Indonesia menuju ke sekolah. Harian ini bahkan menyamakan aksi mereka dengan adegan berbahaya di film Indiana Jones. Pada foto-foto yang diambil oleh Reuters, terlihat beberapa orang pelajar SMP dan SD di kampung Tanjung, Lebak, Banten, meniti sebuah jembatan rusak yang hanya dihubungkan dengan satu tali terbentang di atas Sungai Ciberang.
Merayap perlahan-lahan, mereka berusaha untuk tidak tergelincir masuk ke dalam sungai Ciberang yang berarus deras dan dalam. Sungai ini kerap digunakan para wisatawan untuk olah raga arung jeram.

Pegangan mereka hanyalah tali dan kayu-kayu sisa-sisa jembatan. Daily Mail menuliskan, anak terkecil yang pernah menyeberang berusia lima tahun. Penyeberangan menjadi semakin berbahaya jika sungai Ciberang diterpa banjir. Titian tali bisa terendam air dan putus terbawa arus. Para pelajar mengaku lebih memilih menghadapi bahaya meniti tali ketimbang harus berjalan setengah jam lamanya ke jembatan yang lebih bagus. Jika mereka mencari aman, maka harus bangun pagi-pagi buta dan pulang ketika hari sudah gelap.




Jembatan gantung 'Indiana Jones' di Desa Sahiang Tanjung, Kabupaten Lebak, Banten, akhirnya ditutup. Anak-anak sekolah dasar yang tadinya harus bertaruh nyawa menyeberangi jembatan itu dialihkan menaiki perahu rakit atau perahu karet untuk sampai ke sekolah mereka.

"Sudah ditutup kemarin waktu Pak Bupati datang. Sementara anak-anak naik rakit atau naik perahu karet," kata Sekdes Hasanuddin saat dihubungi detikcom, Selasa (24/1/2012).

Hasanuddin mengatakan perahu rakit itu dibikin sendiri oleh warga sekitar. Sementara perahu karet merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"1 Rakit dan 2 perahu karet dari BNPB. Itu tiap hari bawa anak-anak sekolah," ungkapnya.

Sementara itu, saat ini tengah dibangun jalur alternatif selain jalur perkebunan dan menyeberangi jembatan 'Indiana Jones' tersebut. Jalur alternatif ini dibangun di Kampung Ciwaru, Desa Sangiang Tanjung, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Banten.

"Menteri PDT mau datang ke jembatan dan peletakan batu pertama pembangunan jalur alternatif itu. Jalur alternatif ini dari kampung ke jalan permanen kurang lebih 400 meter," jelasnya.

Jalur alternatif ini ditargetkan akan selesai selama 10 hari. Pembangunan yang terberat yakni meratakan jalan jalur alternatif ini karena kondisinya masih tanjakan terjal.

"Jalannya karena tanjakan dan turunan. Jadi harus diratakan dulu. Nah itu lagi dibawa alat-alat berat ke sini. Mudah-mudahan cepat selesai," katanya.

Menurut Hasanuddin, jika jalur alternatif ini sudah selesai, anak-anak SD bisa melewati jalan ini lebih cepat daripada melewati jembatan 'Indiana Jones'. Sedangkan jembatan juga akan diperbaiki mulai Kamis (26/1) dengan konstruksi baja. 

Menurut Hasanuddin, ada sejumlah cara anak SD sampai di sekolah mereka. Pertama, lewat jalur perkebunan. Namun jalur ini cukup jauh, yaitu 5 km dari perkampungan-sekolah. Kedua, jembatan 'Indiana Jones' yang jarak tempuhnya 1 km. Ketiga, jalur alternatif yang sedang dibangun, juga sekitar 1 km.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cute Unicorn Search Engine Submission - AddMe